CILACAP, JAWA TENGAH – MAJALAHSUKSES.COM. Tak seperti biasanya, Stasiun Cilacap sangat ramai dibanding hari-hari normal lainnya, pada Sabtu (6/7/2024) malam lalu. Parkiran di luar stasiun pun penuh sesak oleh berbagai kendaraan bahkan hingga ke jalan raya.
Rupanya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Cilacap bersama Cilacap Kreatif (hexahelix – kerjasama lintas komunitas/organisasi/instansi) menggelar “Opera in Fashion 2024” yang membuat warga masyarakat Kota Cilacap memadati halaman Stasiun Cilacap, tempat digelarnya acara.
Acara dimulai di kala senja yakni Explore Tjilatjap yang digawangi oleh komunitas Mlampah Sareng. Perjalanan diawali dari Stasiun Cilacap yang memiliki arsitektur bergaya neo-klasik, melanjutkan perjalanan ke beberapa spot menarik lainnya.
Menginjak malam, berbagai pertunjukan digelar. Termasuk yang utama adalah fashion show yang diikuti oleh para desainer lokal Cilacap yang berkolaborasi untuk menghadirkan peragaan busana yang memukau. Dari 45 desainer yang mendaftar, 16 di antaranya berhasil lolos untuk menampilkan karyanya.
Selain desainer lokal, ada juga 5 desainer undangan dari kabupaten tetangga yang turut berpartisipasi, di antaranya dari Banyumas, Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara.
Fitri Awaludin Muuri, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda kabupaten Cilacap dalam laporan pertanggungjawaban sebelum acara dimulai, menjelaskan, bahwa fashion show bukan hanya acara biasa.
“Fashion show berperan penting dalam menentukan tren mode. Melalui koleksi-koleksi yang dipamerkan, para desainer menginspirasi gaya berbusana di masa mendatang. Opera In Fashion memberikan pandangan tentang apa yang akan menjadi tren di dunia mode. Dari gaya klasik hingga eksperimental, semua ada di sini,” ujar Fitri.
Menurut Fitri, Opera in Fashion juga mengusung misi melestarikan budaya. Kegiatan ini memperkenalkan salah satu cagar budaya yang dimiliki Kabupaten Cilacap, yaitu Stasiun Cilacap yang juga memiliki nilai sejarah dan estetika yang khas dengan mengambil inspirasi dari lingkungan sekitar stasiun, menciptakan tema “Fashion Show on the Street Heritage.”
Untuk melakukan penilaian, panitia melibatkan juri-juri berpengalaman, yakni Agus T. Santosa, Herdiana Rahmawati, dan Puthut Ardianto yang kiprahnya sudah di level nasional.
Penjabat Bupati Cilacap Awaluddin Muuri dalam sambutannya, menilai, mode dan fashion selalu memainkan peran penting dalam menciptakan daya tarik bagi yang mengenakannya. Ia juga didaulat untuk membuka gelaran tersebut.
“Kabupaten Cilacap juga berkontribusi dengan para desainer lokal yang terus berkreasi dan mengikuti tren fashion, termasuk dalam pengembangan batik,” ujar Awaluddin dalam sambutannya.
“Semoga kegiatan ini dapat memperkaya dunia fashion, menjadi tujuan wisata, dan meningkatkan perekonomian para pengrajin dan desainer di wilayah Kabupaten Cilacap,” harap Awaluddin.
Fashion Show Inklusif Pertama & Kota Lama Cilacap
Euis Rohaini, selaku ketua panitia bersyukur bahwa acara sukses digelar. Menurut pemilik Batik Maos Rajasamas itu, tujuan dari OIF adalah lebih memasyaraktkan batik dan fashion lokal. “Alhamdulillah sukses” ungkapnya.
Selain fashion show, juga dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan, di antaranya: Wayang Jazz (Solusi bangun Indonesia), puisi “Aku Cinta Cilacap” (Telson Hardani), live painting (Edo, Calista, dr. Sinta, Adi Mulok Studio), workshop berkain (Kebaya Rida & Rajasamas), lagu “Rayuan Pulau Kelapa” (Calista), tari tradisional (Unaic, SD Muhammadiyah 1 Cilacap, Sanggar Rama Shinta), video mapping (Cakrawala Cinema, Eddo Ertino, Uqi Studio).
Sang creative director event, Romi Angger Hidayat mengatakan bahwa ini adalah suatu kreatif cipta ruang yang melibatkan hexahelix, yang penuh tantangan, di mana hexahelix ini harus saling membuka diri dan saling bisa mensupport.
“Yang patut diapresiasi adalah peran serta dari komunitas dan government yang memberikan support, terutama dari pihak KAI yang mengijinkan Stasiun Kota Cilacap yang menjadi sebuah ikonik titik nol berdirinya Kota Lama Cilacap. Dan ini adalah salah satu momentum yang harus kita highlight. Titik nol bermula dari Opera Cilacap Chapter 2 Opera in Fashion. Jadi seperti membawa harapan kota lama akan hidup kembali” ungkapnya.
Menurutnya, Opera in Fashion 2024 menampilkan fashion show yang berbeda yang pertama kali di Cilacap digelar secara inklusif bukan eksklusif. Tahun sebelumnya, acara serupa dengan titel Cilacap in Fashion 2023 digelar di Pendopo Wijaya Kusuma Sakti Cilacap.
Event tersebut memberi ruang bagi masyarakat umum untuk hadir membersamai, menghadirkan karya-karya yang mana karya tersebut bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekedar fashion yang digunakan saat show saja.
“Titik Nol dimulai dari Stasiun Kota Cilacap lewat kreatif cipta ruang Opera Cilacap Chapter 2 Opera in Fashion. Kenapa disebut Opera Cilacap? Agar Opera Cilacap ini memiliki chapter-chapter berikutnya lewat program-program berikutnya. Itu semangatnya itu mimpinya” pungkas Romi Jabrand, sapaan akrabnya. (Mdn)
Tweet