CILACAP, JAWA TENGAH – MAJALAHSUKSES.COM. Cuaca cerah, suasana nampak tenang, beberapa pengunjung yang hadir langsung menuju lantai 3 (tiga) Sukun Hotel yang berlokasi di Jalan Gatoto Subroto No. 192 Gunungsimping, Cilacap.
Malam itu, Jum’at (26/4) diadakan pembukaan pameran tunggal lukisan karya Suhadi Gembot dalam rangka merayakan ulangtahun Sukun Hotel Cilacap Reborn yang pertama. Keesokan harinya, acara open house dengan tamu undangan yang terbatas.
“Ini syukuran sederhana atas usia Sukun Hotel reborn yang pertama. Acaranya memang santai, jauh dari kesan formal. Jadi, tamu undangan datang, ngobrol santai, pulang. Yang diundang pun tidak banyak” kata Thifa Maydiana penuh bahagia.
Ia bersama suaminya, Annisrul Waqie adalah pasangan pengusaha yang merupakan pemilik Sukun Hotel Reborn Cilacap.
Tak mau sendirian dalam menyambut hari bahagia, mereka mengajak seorang pelukis kawakan Kabupaten Cilacap, Suhadi Gembot untuk mengadakan pameran tunggal dan bisa dinikmati oleh para tamu undangan maupun pengunjung lainnya.
“Point paling pentingnya adalah Sukun ini ada itu agar bisa bermanfaat juga untuk dunia seni lukis dimana untuk menampilkan karya butuh space. Kami ada untuk itu, mudah – mudahan untuk seniman lokal maupun lainya bisa terwadahi,” imbuhnya.
Kabupaten Cilacap memiliki banyak pegiat seni yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Salah satunya adalah Suhadi Gembot yang telah cukup lama malang melintang di dunia seni rupa terutama lukisan.
“Selamat, semoga Sukun Hotel semakin sukses” harap Romi Angger Hidayat, pengusaha yang juga merupakan pakar branding yang hadir bersama istri tercinta.
Komitmen Dukungan Untuk Ekosistem Kreatif di Cilacap
Meski tak terlalu besar, Sukun Hotel Cilacap memiliki desain arsitektur yang menawan dan elegan. Suasana sangat hommy, aestetik, nyaman dan berkelas. Apalagi dengan warna putih yang mendominasi dipadu ornament-ornamen yang artistic.
Tak hanya sebagai tempat menginap, namun juga menjadi social hub. Terdapat galeri untuk menampilkan berbagai karya seni, coffee shop lengkap dengan sound system untuk pertunjukan musik akustik dan juga toko merchandise.
Annisrul Waqie, yang pernah menjadi pemain teater dan penyuka berbagai kesenian, sangat mendukung tumbuh dan kembangnya ekosistem seni kreatif di Cilacap. Salah satu wujudnya adalah dengan membuat Sukun Hotel agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Tugasnya yang muda-muda untuk mewujudkan Cilacap menjadi kota seni yang kreatif, kami sudah siapkan wadahnya” tutur Annis.
Ditanya soal mengapa sukun dipilih menjadi namanya, ia menuturkan “Jadi, Cilacap itu terkenal dengan stik sukun. Namun, saat ini sulit sekali mencarinya. Jadi, ingin melestarikan sukun dalam wujud seni bangunan” jelasnya tentang hotel yang sebelumnya adalah guest house itu.
“Dan ternyata, Bung Karno ketika diasingkan di Ende (NTB), beliau mendapatkan inspirasi pancasila saat di bawah pohon sukun” ungkapnya sambil tertawa bahagia menjelaskan filosofi Sukun Hotel Cilacap.
Pameran Tunggal Keenam
“Mimpi Jiwa Bahagia” menjadi judul dari pameran lukisan tunggal karya maestro senirupa asal Cilacap, Suhadi Gembot yang digelar dari tanggal 26 April hingga 1 Mei 2024 itu. Dan pameran tersebut merupakan pameran tunggalnya yang keenam dalam perjalanan panjangnya sebagai seniman.
Ada 5 (lima) karya yang ditampilkan oleh Suhadi Gembot yang bertemakan tokoh pewayangan, Pandawa Lima. Semuanya sarat akan filosofi dengan goresan cat yang khas. Ada Sang Air, Sang Api, Sang Angin dan Sang Pancer. Masing-masing mewakili karakter yang ada di dalam setiap diri manusia.
Pandawa Lima dipilih Suhadi sebagai karakter lantaran dinilai memiliki filosofis mendalam dari persifatan manusia, dan diharapkan mampu diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat luas.
“Pewayangan adalah simbol perlambangan dari panca indra manusia yang diwakilkan oleh Pandawa Lima. Mulai dari Arjuna mewakili sifat air pada manusia, Bima amarah ditelinga manusia, Nakula Sadewa perwakilan sifat bumi pada mulut dari manusia, dan Puntadewa adalah persifatan angin sebagaimana mutmainah dari manusia,” jelas Suhadi Gembot.
Dirinya pun bersyukur dengan adanya wadah positif ini, tentunya mampu membantu kelangsungan eksistensi dari seniman lokal sepertinya.
“Karena persiapan yang cukup singkat, ini sudah cukup. Semoga bisa membawa pada keberkahan bersama” harap Mbah Gembot, sapaan akrabnya didampingi oleh manajernya, Sembara.
Acara pembukaan pada Jum’at malam berjalan dengan sangat santai namun penuh keakraban. Tanpa diduga, ada berbagai pertunjukan dadakan. Di antaranya adalah live music oleh Telson Rider dan Suhadi Gembot yang masing-masing membawakan lagu ciptaannya.
Juga ada monolog oleh Bowo, pembacaan puisi oleh Romi Jabrand, cerita inspirasi perjuangan di bidang pendidikan oleh Aan Bob dari STT Migas Cilacap dan lainnya. Tak mau kalah, sang tuan rumah pun membaca puisi ciptaannya dan menyanyikan beberapa buah lagu balada.
Sang manajer, Sembara, menambahkan bahwa renacananya setelah pameran selesai, galeri di Sukun Hotel tersebut akan menjadi galeri reguler lukisan karya-karya Suhadi Gembot.
“Jadi, ketika ada yang ingin melihat karya-karya Mbah Hadi, bisa ke Sukun Hotel saja. Nantinya tiap ada yang baru akan dipajang dan diinfokan di media social kami” jelasnya.
Salah satu pengunjung bernama Satria mengaku bahagia bisa hadir di acara tersebut. “Hotelnya bagus, nyaman banget dan lukisan-lukisannya juga keren” ucap musisi asal Cilacap itu. (Mdn)
Tweet