CILACAP, JAWA TENGAH – MAJALAHSUKSES.COM. Sekumpulan pelaku ekonomi kreatif di Cilacap pada Kamis (24/4) lalu membuat event keren dengan judul “WAYANG MELUKIS: Rupa Guna Perempuan Nusantara” yang bertempat di Azana Asia Hotel, Jalan Gatot Subroto No.120, Sidanegara, Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Suhadi atau yang biasa disapa Mbah Gembot, yang melakukan aksi live painting menggunakan wayang mengatakan, “Wayang melukis ini adalah kebaharuan budaya, di mana wayang sebagai media atau alat, atau sebagai panuntun. Tidak hanya tontonan, tapi lebih kepada tuntunan”
Ia menambahkan bahwa Wayang Melukis bukan hanya tontonan dan tuntunan namun juga doa suci bagi leluhur bangsa dan Indonesia saat ini.
Peringatan Kartini dalam acara tersebut adalah dengan memaknai perjuangan 7 (tujuh) Perempuan Agung Nusantara yang disimbolkan dalam jejer keris dengan ciri khas perjuangan masing masing tokoh, mulai dari Ratu Sima hingga RA Kartini.
Acara yang dihadiri enam puluhan penonton tersebut merupakan hasil ‘gotong royong’ para pelaku ekonomi kreatif di Cilacap.
Sri Haryani, S.H, M.H dari DHA PRO yang bertanggung jawab sebagai ketua pelaksana mengatakan bahwa tujuan adalah untuk menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di Cilacap khususnya subsektor seni pertunjukan melalui kolaborasi lintas pelaku seni kreatif, dunia usaha, pemerintah, akademisi dan masyarakat.
Mau profil bisnismu ditayangin di MAJALAHSUKSES.COM? Klik DI SINI YA..
“Tentu dilatar belakangi oleh momen peringatan Hari Kartini” ungkap perempuan akrab disapa Hanny yang berprofesi sebagai advokat tersebut.
Wayang Melukis memperkenalkan konsep Ecopainting, memanfaatkan tembakau sebagai cat alami untuk melukis, ini merupakan terobosan baru dalam seni rupa di Cilacap.
Musik jazz kontemplatif oleh Eko Slamet Riyadi dari Gita Gemilang yang mengiringi proses sakral ini juga merupakan terobosan baru dalam penyajian musik yang digunakan.
Tempat gelaran, Azana Asia Hotel Cilacap sebagai kolaborator utama juga menjadi bagian penting yang turut mendukung Wayang Melukis. “Kami harap bisa menjadi pionir di sektor perhotelan yang berkolaborasi secara pentahelix dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif” Putri Wulansari, Marketing Director Hotel Azana Asia Cilacap.
‘Lahirnya’ Ki Rupa Guna
Melalui Wayang Melukis, lahir pula sebuah nama baru di kancah seni rupa Cilacap, ialah Ki Rupa Guna. Ki Rupa Guna adalah nama lain dari Suhadi atau Mbah Gembot.
“Ini adalah nama tua. Saya dapat ide dari hasil perenungan saya dan juga ada rekan yang punya gagasan serupa dengan nama ini. Saya berupaya menjadi perupa dengan hasil karya yang positif”.
Menurutnya, nama tersebut sudah diujicoba dan berhasil sehingga kini sudah resmi disandangnya.
Ki Rupa Guna telah cukup lama malang melintang di dunia seni rupa sejak berpuluh tahun silam. Mulai berani membuka galeri sendiri pada tahun 1998 silam. Karya-karyanya telah dikoleksi oleh banyak pecinta seni rupa di berbagai daerah di Indonesia.
Ia bisa ditemui di galerinya yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No.162, Kebonmanis, Kec. Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Mdn)
Tweet
