Kiri ke kanan: Telson Hardani (Editor in Chief Majalahsukses.com), Syamsul Auliya Rachman Wakil Bupati Cilacap & Romi Angger Hidayat (Founder Jagoan Branding).
CILACAP, JAWA TENGAH – MAJALAHSUKSES.COM. Setelah membuat janji temu beberapa hari sebelumnya, tepat pada Senin (19/4) siang, Telson Hardani (Editor in Chief Majalahsukses.com) bersama Romi Angger Hidayat (Founder Jagoan Branding) berkunjung ke kantor wakil bupati Cilacap di komplek pendopo Kabupaten Cilacap di Jalan Jendral Sudirman No.32 Cilacap.
Tak lama menunggu di lobi kantor, sesosok berpakaian dinas warna coklat dengan senyum yang tertutup oleh masker menyambut kami penuh keakraban dan mempersilakan masuk ke dalam ruang tamunya. Beliau adalah Syamsul Auliya Rachman, wakil bupati Cilacap yang akrab disapa Mas Syamsul.
Sebagai oleh-oleh, kami membawa sebuah buku berjudul “Pensiunan Muda Polri Membangun Korporasi” karya Telson Hardani, penulis asal Cilacap yang mengisahkan perjalanan hidup Kompol (Purn) Gusman Fitra, CEO PT. Qyta Trans Group.
Tak lama memang perjumpaan kami tempo hari. Selain karena kami memiliki agenda lain, juga beliau yang harus menerima tamu-tamu lain dan tentu agenda lain terkait tugasnya sebagai abdi masyarakat pun cukup padat.
Meski terbilang masih berusia muda, namun dari setiap tuturnya mengisyaratkan pengalaman dan kedalaman makna hidup, untaian ilmu mengalir deras dari pikiran melalui bibirnya ke dalam jiwa. Beliau laksana samudera ilmu yang sangat luas dan tiada habisnya.
Selama ini kami lebih menyoroti sepak terjang beliau yang sangat perhatian terhadap para pelaku UMKM, terutama dengan program Tekani Tukoni yang juga terpampang di official web-nya di https://tekanitukoni.id/. Namun hari lalu, kami mendapat hal menarik lain dari beliau di luar tema UMKM
Ahha…keren sekali!
Sebuah puisi karya beliau yang berjudul “Politisi Kok Pakai Hati” terlantun indah dengan intonasi sangat baik dan ritme yang pas. Sangat nyaman didengarkan.
Ekspresinya begitu natural dan menjiwai. Nampak sekali beliau melantunkannya dengan tenang dan penuh kejujuran. Tak kalah dengan para pujangga besar yang namanya begitu tersohor seantero dunia.
Usai membaca puisinya, lalu beliau membedahnya secara rinci makna yang terkandung di setiap baitnya.
Bahwasanya, berpolitik itu tidak serta merta soal kepentingan semata. Berpolitik itu bisa tetap dengan mengedepankan kesantunan demi tercapainya tujuan yang telah diamanatkan kepadanya, demi masyarakat.
Beliau menyadari bahwa menjadi pendatang baru dan masih terhitung sebagai “politisi bau kencur”, tak menyurutkan tekadnya untuk terus berpolitik menggunakan hati.
Muda, soleh, sukses merupakan komposisi yang ada pada diri beliau. Inspiratif!
Teks: MDN
Foto: Dok. Bang Jabran